Mengenal Sejarah Kota Kefamenanu,
Timor Tengah Utara(TTU) - Timor
Tengah Utara (TTU), Adalah Sebuah Kabupaten Didalam
Wilayah Propinsi Nusa Tenggara
Timur (NTT). Kabupaten Timor Tengah Utara IniTerletak Di Daratan Pulau
Timor, Diapit Oleh Dua Kabupaten Lain Yaitu Kabupaten Timor Tengah Selatan Dan
Kabupaten Belu. Timor Tengah
Utara (TTU) Dalam Sejarah Terbentuknya Di Zaman Penjajahan Hindia Belanda,
Merupakan Sebuah Kawasan Yang Merangkum 3 Wilayah Swapraja, Yaitu Swapraja Biboki Kemudian Swapraja Insana Dan Swapraja Miomaffo. Oleh
Pemerintahan Hindia Belanda Waktu Itu Timor Tengah Utara (TTU) Disebut
Sebagai Onderafdeeling Noord Miden
Timor.
Di
Zaman Penjajahan Hindia Belanda, Swapraja Miomaffo Pada Waktu Itu Dikepalai
Oleh G. A. Kono Memiliki 8 Wilayah Kefetoran Yang Antara Lain Adalah Kefetoran Tunbaba, Kefetoran Manamas, Kefetoran Bikomi, Kefetoran Noemuti, Kefetoran Nilulat, Kefetoran
Noeltoko, Kefetoran Naktimun
Dan Kefetoran Aplal, Sedangkan
Swapraja Insana Yang Ketika Itu Dikepalai Oleh L. A. N. Taolin Memiliki 5 Wilayah
Kefetoran Yang Masing-Masing Adalah Kefetoran
Oelolok, Kefetoran Ainan, Kefetoran Maubesi, Kefetoran Subun Dan Kefetoran Fafinesu, Kemudian
Wilayah Biboki Dikepalai Oleh L. T.
Manlea Terdiri Dari 5 Wilayah Kevetoran Masing-Masing Adalah Kefetoran Ustetu, Kefetoran Oetasi, Kefetoran Bukifan, Kefetoran Taitoh Dan Kefetoran Harneno.
Didalam
Rentang Tahun Antara Tahun 1915 - 1921, Pusat Pemerintahan Timor Tengah
Utara (TTU) Atau Onderafdeeling Noord Miden Timor Waktu Itu Berada Atau
Berkedudukan Di Noeltoko. Letak Pusat Pemerintahan Ini Bertahan Sampai Terjadi
Pemindahan Pusat Pemerintahan Dari Noeltoko Ke Kefamenanu Yang Terjadi Di Tahun
1921 Yang Dilakukan Oleh Controleur Pedemors Pada Saat Ia Menjabat Sebagai
Kepala Pemerintahan Onderafdeeling Noord Miden Timor,Setelah Pemindahan Pusat
Pemerintahan Tadi Maka Kefamenanu Tetap Menjadi Pusat Pemerintahan Baik Zaman
Pejajahan Belanda, Pendudukan Jepang Sampai Dengan Berakhirnya Masa Penjajahan
Jepang Yang Menyerah Tanpa Syarat Kepada Sekutu Yang Kemudian Mengakibatkan
Indonesia Memproklamasikan Kemerdekaannya.
Selama
Masa Pemerintahan Penjajahan Jepang, Semua Struktur Organisasi Pemerintahan
Yang Dibentuk Pada Masa Penjajahan Belanda Hanya Di Rubah Oleh Penguasa Jepang
Sebatas Menggantikan Namanya Ke Dalam Bahasa Jepang, Sedangkan Hierarki Bentuk
Pemerintahan Dan Segala Bentuk Pertanggung Jawaban Administrasinya Tidak
Mengalami Perubahan. Kemudian Dalam Perjalanannya Tepatnya Pada Konferensi
Malino Yang Diselenggarakan Pada Tanggal 18 Juli 1946, Sebuah Pertemuan
Diantara Para Penguasa Lokal Kedaerahan (Swapraja) Dimana Hadir Juga Seluruh
Raja - Raja Yang Ada Di Daratan Timor, Flores, Sumba, Serta Bali Dan Lombok.
Dalam Pertemuan Tersebut Kesemuanya Yang Hadir Menyatakan Dukungan Penuh
Terhadap Penggabungan Semua Swapraja Tadi Kedalam Pemerintahan Republik
Indonesia Serikat Yang Dalam Perjalanannya Kemudian Dinamakan Sebagai Wilayah
Sunda Kecil.
Pada
Tanggal 21 Oktober 1946, Sebagai Tindak Lanjut Dari Hasil Pertemuan Dalam
Konferensi Malino, Semua Kepala Swapraja Yang Ada Di Daratan Timor Mengadakan
Pertemuan Yang Mana Hasil Daripada Pertemuan Itu Antara Lain Dengan
Terbentuknya Timor Eiland Federatie Atau Gabungan Kerajaan Afdelling Timor.
Dalam Pertemuan Tersebut, H. A. Koroh Yang Yang Ketika Itu Adalah Raja Amarasi,
Terpilih Sebagai Ketua Timor Eiland Federatie Serta A. Nisnoni Raja Kupang
Terpilih Sebagai Ketua Muda Timor Eiland Federatie. Dalam Pertemuan Tersebut
Juga Sebagai Wakil Dari Wilayah Timor Tengah Utara (TTU) Yang Hadir
Adalah Sobe Sanak Dari Wilayah Swapraja Miomaffo, L. Taolin Dari Wilayah
Swapraja Insana Dan L. Manlea Dari Wilayah Swapraja Biboki. Selain Itu Juga,
Berhasil Disepakati Pembentukan Dewan Perwakilan Rakyat Timor Eiland Federatie
Yang Keanggotaannya Berdasarkan Asal Kerajaan / Swapraja. P. Koning Duduk
Sebagai Anggota Mewakili Swapraja Miomaffo, Th. Van De Tilart Mewakili Swapraja
Insana Dan H. Van Wissing Mewakili Swapraja Biboki, Dan Ini Bertahan Sampai
Tahun 1949 Terjadi Pergantian Anggota Yakni Tan Soe Fat Mewakili Wilayah
Swapraja Miomaffo, L. Taneo Mewakili Insana Dan L. Atie Mewakili Biboki.
Adapun Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Sampai Saat Ini Terdiri Atas 24 Kecamatan Dengan 174 Desa / Kelurahan
Adik... Nama Kefamenanu itu berasal dari 2 suku kata yakni Kefa (jurang) dan Mnanu (dalam). Tentu ada sebab akibat mengapa tentara belanda lbh memilih nenggunakan nama yg baru didengarnya lgsung dr mulut seorang kakek tua yg berdiam disekitar aliran sungai tersebut yg sedang menggembala sapinya dibanding menggunakan nama tempat yg sejak dahulu tlah ada pd tmpat tsb? Ini sejarah yg putus? Kok blanda mau memberi nama kota baru yg bermakna "jurang dalam"? Dan 5iapa nama kakek yang pertama kali menyebut nama Kefamnanu saat ditanya opsir belanda? dari suku mana kah? Dia adalah kakek Haki Bani...sang pemberi nama kota kefanenanu...yg saat ditanya sdg menjaga ternak sapinya.
BalasHapus